Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ingin Jadi Trader Saham Buat Pemula? Simak Dahulu Peraturan Mainnya

 


Saham menjadi alternative opsi dalam melakukan investasi. Melalui kegiatan trading saham, Anda menjadi investor di beberapa tipe perusahaan. Baca panduan jadi trader saham untuk yang baru memulai.

Head of Research RHB Sekuritas Indonesia Andrey Wijaya menjelaskan saat sebelum beli saham, dan lakukan trading, seharusnya untuk cari info dulu seperti apakah valuasi dan resikonya.


Dalam beli saham, kata Andrey dibutuhkan analitis yang masak. Perbekalan info ini dapat didapat dengan menyelisik bagaimana profile perusahaan dengan mengeruk info paling dipercaya.


"Kita saksikan perusahaannya, apa paling dipercaya, dan kita harus tahu apakah yang kita membeli. Sampai kita ingin trading, kita harus tahu, jika dapat mencari beberapa saham yang esensialnya bagus," tutur Andrey pada acara Invest Time CNBC Indonesia TV, diambil Kamis (14/1/2021).


Langkah menganalisis esensial saham semua dapat dilaksanakan sendiri dengan membaca dan menyimak neraca keuangan perusahaan, laporan tahunan, tindakan perusahaan atau public expose dari tiap perusahaan. Maksudnya untuk memandang valuasi saham.


Arah analisis esensial ialah bukan hanya pilih perusahaan yang baik, tapi juga beli saham perusahaan pada harga yang baik.


"Jika misalkan mendadak harga saham jatuh, tetapi profile perusahaan itu bagus, kita akan condong tahan dahulu atau di saat bagus sekali, ketika itu kita membeli,"terang Andrey.


Tidak seperti nilai investing untuk jangka waktu panjang, trading saham cuman berjangka waktu sesaat. Oleh karenanya, umumnya beberapa trader saham tidak menginginkan dividen.


Saat lakukan trading saham, Andrey merekomendasikan untuk dapat beli beberapa saham dari perusahaan lapis ke-2 dan ke-3 . Untuk mempermudah trading saham seharusnya untuk beli saham di satu perusahaan saja.


"Trading di satu saham dapat cukup. Karena jika perusahaannya bagus, kita keluar-masuknya (jual beli nya) menyaksikan harga gerakan saham harian," katanya.


Jadi trader saham, kata Andrey harus menyempatkan waktunya semakin banyak, karena harus menyaksikan harga saham per setiap jam, bahkan juga setiap menit. Analisi ini dapat dikatakan sebagai analitis teknikal.


Analitis teknikal umumnya untuk menyaksikan seperti apakah volume harian saham itu. Ketika volume pembelian saham harian naik dan ada tanda-tanda chart harga saham naik, kata Andrey disana saat yang pas untuk jual saham.


Walau begitu, trader saham perlu mempunyai referensi harga. Hingga nanti tidak asal membeli atau turut kata orang. Karena beberapa trader yang umumnya telah mempunyai referensi harga saham yang patut, mereka akan mengetahui dan dapat memilih untuk beli atau jual saham itu. 

Referensi harga yang kompak dapat semakin gampang tentukan, apa akan membeli, jual, atau mungkin tidak lakukan apapun.


Dalam tentukan referensi harga, langkah yang termudah dilaksanakan dengan relative valuation atau memperbandingkan saham perusahaan dengan saham perusahaan yang lain semacam.


Tanda yang dapat dipakai dalam relative valuation yaitu dengan PBV (Price to book nilai) atau mungkin dengan memakai tanda Price Earning Ratio (PER).


PBV terhitung dalam kelompok rasio harga pasar, rumusnya harga saham perusahaan di pasar dipisah dengan nilai bukunya (BV).


Tanda yang dapat dipakai dalam relative valuation yaitu dengan PBV (Price to book nilai) atau mungkin dengan memakai tanda Price Earning Ratio (PER).


PBV terhitung dalam kelompok rasio harga pasar, rumusnya harga saham perusahaan di pasar dipisah dengan nilai bukunya (BV).


Contoh: Per tanggal 03 November 2017, Harga per helai saham PT LMNO ialah sejumlah Rp. 2.880,- sedang nilai buku per saham atau book nilai per sharing ialah sejumlah Rp. 1.944,-. Berapakah Rasio PBV atau Rasio Harga pada Nilai Buku PT LMNO?


PBV = Harga per Helai Saham / Nilai Buku per helai Saham


= Rp. 2.880,- / Rp. 1.944,-


= 1,48 kali.


Sementara PER, terhitung dalam kelompok rasio harga pasar, rumusnya harga saham dipisah dengan nilai EPS (Keuntungan per Saham). C


Contoh: Dijumpai jika harga saham DEFG di pasar saham ialah Rp 2.890/unit saham, sedang EPS-nya sebagai contoh Rp 425.


Price Earning Ratio (PER) = harga saham / EPS


= Rp2.890 / 425


= 6,8 X (kali).


Adapun langkah hitung EPS = (Keuntungan bersih sesudah pajak - dividen)/Jumlah saham tersebar.


Contoh: Perusahaan ABCD memiliki saham tersebar di pasar sekitar 1 juta helai di tahun 2016, Keuntungan bersih perusahaan sesudah pajak Rp 1 miliar. Perusahaan ABCD memilih untuk membagi 10% dividen ke investor atau Rp 100 juta


EPS = (Rp. 1.000.000.000 - Rp. 100.000.000) / 1.000.000


= Rp. 900.000.000 / 1.000.000


= Rp. 900,-.


Posting Komentar untuk "Ingin Jadi Trader Saham Buat Pemula? Simak Dahulu Peraturan Mainnya"