Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Instrumennya Sama, Ini Ketidaksamaan Investasi dan Trading Saham



Penanaman modal bisa dilaksanakan di pasar modal atau pasar uang. Ke-2 nya kerap disebutkan investasi atau trading. Di pasar modal, instrument yang digunakan dalam melakukan investasi dan trading dapat berbagai macam, tapi yang tersering digunakan adalah saham. 


Tetapi yang harus dipahami, investasi saham dan trading saham sebagai hal yang lain. Ini kelihatan dari semua aspeknya, dimulai dari taktik sampai risiko yang perlu dijamin. Untuk ketahui lebih detilnya, IDN Times sudah meringkas ketidaksamaan apakah yang dimaksud sebagai investasi saham dan trading saham di bawah ini. 


1. Taktik yang sudah dilakukan berlainan

Dalam investasi saham, karena periode waktunya panjang, investor akan memerhatikan beberapa faktor yang bisa memengaruhi saham itu. Umumnya, yang dibeli ialah saham emiten yang sehat dan kualitas kerja yang bagus dengan esensial yang kuat . Maka, selainnya nilai asset bertambah, investor akan ambil keuntungan dari pembagian dividen secara periodik.


Beda hal untuk beberapa trader. Mereka memusatkan taktik pada sentimen dan keadaan pasar dibanding perform emiten saham yang mereka membeli. Misalkan, bila pasar saham mengalami pengurangan karena keadaan politik negeri atau ekonomi global, karena itu seorang trader tidak masuk pasar saham saat sebelum keadaannya normal kembali.


Disamping itu ada beberapa taktik ekonomi yang dipakai oleh trader, yakni setop loss, sasaran keuntungan dan risk-reward ratio.


2. Konsep yang digunakan berlainan

Investor yang melakukan investasi di saham biasanya menggunakan konsep buy and hold. Ini maknanya, mereka akan simpan investasi dengan periode waktu lebih dari satu tahun. Beberapa investor cuman akan melepas sahamnya saat arah mereka sudah tercukupi ataupun waktu kualitas emiten mulai lebih buruk.


Kontradiksi dari konsep investasi saham, seorang trader malah mempunyai konsep buy and sell. Mereka akan manfaatkan fluktuasi harga untuk memperoleh keuntungan dari beda jual beli itu. Analitis teknikal ikut dipakai untuk ketahui gerakan harga saham.


Umumnya, trader akan beli saham perusahaan yang berpotensi peningkatan harga dalam periode waktu singkat.


3. Resiko yang diterima berlainan

Paling akhir, resiko yang ada pada investasi ialah resiko counterparty, yakni resiko yang muncul karena berlangsungnya ketidakberhasilan faksi musuh dalam penuhi kewajibannya.


Ini muncul dari tipe transaksi bisnis yang mempunyai karakter tertentu, misalkan transaksi bisnis yang dikuasai oleh gerakan nilai lumrah atau nilai pasar. Disamping itu, adapun resiko segmental fills yang maknanya resiko yang terjadi jika asset investor cuman sukses terjual beberapa. 


Seperti investor, trader juga mempunyai resiko yakni, capital loss di mana nilai jual lebih rendah dibanding harga membeli dan resiko kemunduran perusahaan. Tidak itu saja, trader hadapi resiko counterparty, namun lebih rendah dibanding imvestor.


Tetapi, tetap trader tidak bisa ambil keuntungan sebentar dari pengurangan harga mencolok (larangan atas short selling).

Posting Komentar untuk "Instrumennya Sama, Ini Ketidaksamaan Investasi dan Trading Saham"